Daya tarik seseorang ketika berkomunikasi tentu berbeda-beda ada yang bisa dengan mudah berkomunikasi lalu mendapatkan sesuatu begitu pula sebaliknya ada yang sulit. Contohnya: senyum, senyum menjadi daya tarik seseorang, begitu juga menghindari muka masam dan cuek pun menjadi seni tersendiri dalam menjalin hubungan sesama insan atau dengan ucapan-ucapan baik dan nada yang kembut. Terkadang juga butuh sedikit humor agar percakapan tidak begitu tegang, benar-benar memperhatikan lawan bicara kita dan adanya timbal balik diantara keduanya.
Sebagian orang ada yang sedikit berbicara, hampir tidak pernah terdengar suara ketika perkumpulan atau diskusi, bahkan ketika bertemu di suatu kesempatan anda hanya melihat anggukan kepalanya dan kerlingan matanya sesekali mulut tersenyum tanpa kata-kata tapi orang begitu nyaman duduk dan bercerita dengannya, anda tahu kenapa? Karena pribadinya yang tenang menjadi daya tarik tersendiri.
Mari kita simak cerita menarik, diawal-awal kenabian Rasulullah -Shalallahu Alaihi Wa Sallam- jumlah kaum muslimin sangatlah sedikit, dan orang-orang kafir tidak percaya atas kenabian Rasulullah malah mereka menyebarkan fitnah bahwa Rasulullah adalah seorang pembohong, dukun, mereka memanggil Rasulullah dengan sebutan gila, tukang sihir. Suatu hari seorang laki-laki datang ke Makkah dia bernama Dhommad dia adalah orang yang pintar dia menguasai ilmu kedokteran dan terbiasa mengobati orang gila dan yang kena sihir.
Saat bertemu dengan para penduduk Makkah, dia mendengar bahwa Rasulullah gila, Dhommad bertanya, "Dimana laki-laki itu? Semoga Allah menyembuhkannya dengan perantara saya" maka orang mengantarkannya bertemu Rasulullah, ketika Dhommad bertemu dan memperhatikan wajah Rasulullah yang bercahaya sambil menjelaskan maksud kedatangannya "Wahai Muhammad aku akan mencoba menghilangkan penyakit yang selama ini dalam tubuhmu, semoga Allah menghendakiku untuk menyembuhkanmu, maka kemarilah" dan Dhommad langsung berbicara mengenai pengobatan dan kemampuannya sedangkan nabi memperhatikannya dengan seksama, kamu tahu apa yang di perhatikan? Memperhatikan ucapan seorang laki-laki kafir yang datang untuk mengobatinya dari penyakit gila, bayangkan begitu bijaksananya Rasulullah hingga Dhommad selesai berbicara dengan tenang Rasulullah menjawab, "Innal hamda lillah nahmaduhu wa nasta'iinuhu, man yahdillah fala mudhillalah wa man yudhlil fala hadiyalah, asyhadu allailaha illa llah wahdahu lasyarikalahu." Dhommad terkejut. "Coba engkau ulangi kata-kata tadi." lalu Rasulullah mengulangi lagi kemudian Dhommad berkata, "Demi Allah aku telah mendengar ucapan-ucapan sihir, mantra-mantra, sya'ir-sya'ir tapi belum pernah mendengar kata-kata itu sebelumnya, ulurkanlah tangan mu dan baiatlah aku mesuk Islam, lalu Rasulullah mengulurkan tangannya dan Dhommad mulai melepaskan kekafirannya dan mengucapkan "asyhadu allailaha illa llah wahdahu lasyarikalahu wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu
Rasulullah mengetahui bahwa dia sangat dihormati oleh kaumnya, maka Rasulullah berkata kepadanya, "Bagaimana dengan kaummu, Apakah engkau akan mengajak mereka masuk islam? Dhommad menjawab, "Ya, akuakan mengajak mereka!" Lalu Dhommad pergi kepada kaumnya untuk menyebarkan agama islam.
Kesimpulan. Menjadi seorang pendengar yang baik ialah dengan memperhatikan lawan bicara kita. Sesekali mengerakkan kepala sebagai isyarat bahwa anda mengikuti alur cerita atau dengan ekspresi wajah seperti mengerutkan dahi, mengangkat alis, tersenyum, membuka mulut karena terkejut atau heran. Lihatlah efeknya ketika seseorang berbicra dengan anda baik orang tua atau yang masih muda mereka akan fokus ketika berbicara dengan anda dan akan menerimanya dengan senang hati.
No comments: