Yang Membuat Amal Perbuatan Berbeda-beda

 عَنْ أَمِيرِ االمُؤمِنِينَ أَبِي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الخَطَابِ - رَضِيَ اللّٰهُ تَعَالَى عَنهُ - قَالَ: ((سَمِعتُ رَسُولَ اللّٰهِ - صَلّى اللّٰهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ - يَقُولُ: إِنمَا الأَعْمالُ بالنياتِ، وَ إِنمَا لِكُلِّ امْرِئٍ ما نَوى؛ فمَن كانَت هِجرَتُهُ إِلَى اللّٰهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلى اللّٰهِ وَرَسُولِهِ، وَمَن كانَتْ هِجرَتُهُ لِدُنيَا يُصِيبُهَا، أوْ امرَأةٍ يَنكِحُهَا، فَهِجرَتُهُ إلَى مَا هَاجَرَ إلَيهِ)). متفق عليه

Syarh Hadits 

  Dari Amirul mukminin Abi Hafsh Umur bin Al Khattab -Rodhiallahu Anhu- Ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah -Shalallahu Alaihi Wa Sallam- bersabda: Sesungguhnya seluruh amal perbuatan itu ada niatnya, dan pasti setiap orang akan mendapatkan hasil (ganjaran) sesuai dengan apa yang dia niatkan; (kemudian Nabi memberikan contoh. Pen) barangsiapa berhijrah yang hijrahnya itu diniatkan kepada Allah dan Rasulnya maka dia akan mendapatkan pahala hijrah kepada Allah dan Rasulnya, dan barangsiapa berhijrah yang hijrahnya itu diniatkan untuk dunia atau wanita yang hendak ia nikahi maka dengan hijrahnya itu ia akan mendapatkan hasil (ganjaran) sesuai dengan apa yang dia niatkan. (Muttafaqun alaihi)

  Faidah Hadits

 1. Anjuran untuk ikhlas dalam beramal.

 Tidaklah Allah -Subhanahu Wa Taala- menerima suatu amalan kecuali amalan tersebut adalah amalan yang baik dan kelak akan dimintai pertanggung jawabannya. Oleh karena itu para ulama membuka kitab-kitab mereka dengan hadits tentang niat ini untuk mengingatkan kepada para penuntut ilmu agar selalu memperbaiki niat.

  2. Niat membedakan antara satu amalan dengan amalan yang lain.

  Amalan-amalan jika diniatkan untuk beribadah kepada Allah, mendekatkan diri kepada Allah maka akan dinilai sebagai ibadah kemudian akan mendapatkan pahala dari sisi Allah -Subhanahu Wa Taala-. Namun jika amalan-amalan tidak diniatkan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah, hanya sekedar rutinitas saja maka dia akan mendapatkan hasil (ganjaran) sesuai dengan apa yang ia niatkan atau bahkan tidak mendapatkan apa dari usahanya itu.

  3.  Keutamaan Berhijrah kepada Allah dan Rasulnya.

  Hijrah pernah terjadi di awal-awal  Islam berlandaskan dari 2 sudut pandang:

    a. Bepindah dari negeri yang tidak aman ke negeri yang aman. Seperti hijrahnya para sahabat dari Mekah ke Habasyah. Yang mana hijrah ini terjadi dua kali.

    b. Berpindah dari negeri kufur ke negeri iman. Seperti hijrahnya Nabi dan para sahabat yang mampu melakukannya ke Madinah. Pada saat itu perintah berhijrah khusus ke Madinah sampai Allah menaklukkan kota Mekah kemudian terputuslah pengkhususan hijrah ke Madinah, tinggal perintah yang bersifat umum, ya itu berpindah dari negeri kafir ke negeri Islam. Ini untuk orang yang mampu melakukannya.

_____

Submber

* At-tuhfah Ar-rabaniyah Fi Syarh Al-arba'iin Haditsan An-nabawi